Balon Mata-mata China Seukuran 3 Bus, Sempat Dikira Bintang di Siang Bolong

foto

TEMPO.CO, Jakarta – Militer AS mendeteksi masuknya balon udara, yang mereka sebut sebagai balon mata-mata milkik China, di atas Montana. Semula, para pemimpin militer mempertimbangkan menembak jatuh balon di atas Montana pada Rabu,1 Februari 2023, tetapi akhirnya menasihati Presiden Joe Biden untuk tidak melakukannya karena risiko keamanan dari puing-puing yang jatuh menyebar.

Bandara Billings, Montana, mengeluarkan penghentian penerbangan ketika militer memobilisasi kekuatan termasuk jet tempur F-22 seandainya Biden memerintahkan agar balon itu ditembak jatuh.

Baca juga AS Tuding China Terbangkan Balon Mata-mata, Ini Reaksi Beijing

“Kami ingin memastikan bahwa kami berkoordinasi dengan otoritas sipil untuk mengosongkan wilayah udara di sekitar area potensial itu,” kata pejabat tersebut, seperti dikutip Reuters, Jumat, 3 Februari 2023.

“Tetapi bahkan dengan langkah-langkah perlindungan yang diambil, tidak akan menurunkan risiko dengan cukup rendah. Jadi kami tidak mengambil risiko.”

Pakar pertahanan John Parachini memperkirakan ukuran balon itu setara dengan panjang tiga bus.

Penduduk Billings, Chase Noak, yang memfilmkannya pada hari Rabu, mengatakan pada awalnya dia mengira itu adalah bintang.

“Tapi saya pikir itu agak gila karena saat itu siang bolong dan ketika saya melihatnya, itu terlalu besar untuk sebuah bintang,” katanya kepada Reuters.

Salah satu pejabat mengatakan jalur penerbangan akan membawa balon melewati sejumlah situs sensitif, namun tidak memberikan rinciannya. Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana adalah kandang bagi 150 silo rudal balistik antarbenua.

Seorang pejabat AS lainnya mengatakan balon itu telah dilacak di dekat Kepulauan Aleutian dan Kanada sebelum memasuki Amerika Serikat.

Balon semacam itu biasanya beroperasi pada ketinggian 80.000-120.000 kaki (24.000-37.000 meter), jauh di atas tempat lalu lintas udara komersial. Pesawat tempur berperforma tertinggi biasanya tidak beroperasi di atas 65.000 kaki, meskipun pesawat mata-mata seperti U-2 memiliki ketinggian layanan 80.000 kaki atau lebih.

Craig Singleton, seorang ahli China dari Yayasan Pertahanan Demokrasi, mengatakan bahwa balon semacam itu telah banyak digunakan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin dan merupakan metode pengumpulan intelijen yang murah.

Dari satelit mata-mata militer di luar angkasa hingga pesawat intelijen elektronik canggih dan kapal selam, AS secara rutin menyebarkan berbagai aset untuk memantau pembangunan militer China, kata para analis dan diplomat. China sering mengeluh tentang pengawasan oleh Amerika Serikat, termasuk pengerahan kapal atau pesawatnya di dekat latihan militer China.

Balon mata-mata telah terbang di atas Amerika Serikat beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, tetapi balon ini tampaknya bertahan lebih lama dari sebelumnya, kata salah satu pejabat AS.

REUTERS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *