Jajanan Putu Jalan Benpas Kota Mojokerto, Lembut dan Legit di Gigitan Pertama

Jajanan Putu Jalan Benpas Kota Mojokerto, Lembut dan Legit di Gigitan Pertama

KOTA – Kue putu pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Jajanan tradisional ini sudah ada sejak era penjajahan Belanda.

Salah satu kue khas Madiun ini, di Kota Mojokerto buatan Agus Sugianto, 38. Dia biasa berlokasi di Jalan Benteng Pancasila, Kota Mojokerto. Agus sudah berjualan sejak tahun 2012. Kue putu khas Madiun ini terbuat dari tepung beras, ditambah isian gula merah dan disuguhkan bersama parutan kelapa.

Dimasak dengan cara dikukus lalu dimasukkan tabung bambu kemudian dipadatkan. ”Dimulai dari beras direndam air selama 5 menit, lalu digiling kemudian dibawa pulang dan dikasih air pandan. Setalah itu diayak selama 5 menit, ditiriskan terus diayak lagi, terakhir didiamkan selama 2-3 jam,” terang Agus.

Pria yang tinggal di Lingkungan Balongsari, Gang Tengah, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, itu menjelaskan, perbedaan putu khas Madiun dengan putu lainnya, karena bertekstur lebih halus. Serta menggunakan gula merah asli, sehingga terasa lebih manis. ”Isiannya menggunakan gula merah, karena sudah menjadi resep zaman dahulu. Kalau diganti isian lain (selai nanas) tidak cocok,” ujarnya.

Kue putu memiliki warna khas, berwarna hijau terang, sehingga dapat menarik minat pelanggan. Satu porsinya berisi 6 buah dengan harga Rp 6 ribu. Dalam sehari, Agus dapat menghabiskan sekitar 3-4 kilogram (kg) adonan tepung. Namun, ketika cuaca hujan, hanya 2 kilogram. ”Saya biasa berjualan dari pukul 16.30 hingga 22.00,” tandas dia. (sal/ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *