Stafsus Erick soal Tata Kelola Dana Pensiun BUMN Jelek: Enggak Ahli Investasi

Stafsus Erick soal Tata Kelola Dana Pensiun BUMN Jelek: Enggak Ahli Investasi
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan penyebab jeleknya tata kelola dana pensiunan (dapen) BUMN.
“Maaf gitu ya, dapen-dapen ini kan itu banyak diisi sama pensiunan yang memang bukan ahli juga dalam investasi. Dulu itu, dulu kita tahu, pensiun enggak punya kerjaan di dapen,” kata Arya di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (3/2).
Lebih lanjut, Arya menjelaskan terdapat 65 persen dana pensiun BUMN yang bermasalah. Sementara yang sehat hanya 35 persen.
“Ini kita mau melibatkan direktur keuangan dan direktur human capital yang ada di masing-masing BUMN untuk ke depannya dalam penentuan, apakah oke atau nggak oke terhadap investasi. Ini yang kita lagi godok,” terang dia.
Erick Thohir Gaet KPK, Bersih-bersih Penyelewengan Dana Pensiun BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan rencana bersih-bersih dana pensiun BUMN bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri. Dia menyebut 65 persen dana pensiun BUMN dalam kondisi sakit.
Erick menjelaskan, perubahan tata kelola dana pensiun BUMN dibutuhkan menyusul berbagai kasus penyelewengan dana yang dilakukan Jiwasraya dan ASABRI. Dia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Minggu depan saya sama Ketua KPK akan bertemu, kita akan investigasi audit karena data saya ada 35 persen sehat, 65 persen ada masalah. Saya mau bersih-bersih,” tegasnya saat konferensi pers, Senin (2/1).
Meski begitu, dia enggan membeberkan apa saja perusahaan dana pensiun yang termasuk 65 persen berada dalam kondisi memprihatinkan, lantaran masih ada proses due diligence atau uji tuntas.
“Due diligence itu baru selesai akhir Januari. Tapi indikasi awal sudah ada karena itu saya juga akan me-warning mereka, nanti KPK juga kita libatkan, supaya ada efek jera,” kata Erick.
Rencana konsolidasi atau penyederhanaan dana pensiun BUMN ini termasuk ke dalam rencana prioritas Kementerian BUMN di tahun 2023. Dia meminta rencana ini tidak hanya langkah memindahbukukan aset BUMN.
“Kita ingin perbaiki, kenapa ASABRI dan Jiwasraya sudah dalam kondisi yang baik. Taspen juga kemarin sama Bu Menkeu mau dibantu, nah yang ini kita mau janjikan,” pungkas Erick.