Anggota Mafia yang Larutkan Jasad di Cairan Asam Bekerja Sebagai Koki Pizza

Edgardo Greco mengganti identitasnya menjadi Paolo Dimitrio, seorang koki pembuat pizza di Prancis.
Saint-Etienne: Seorang anggota mafia Italia yang selama ini kerap melarutkan jasad para korbannya ke cairan asam telah ditangkap setelah diketahui bekerja sebagai pembuat pizza di Prancis.
Edgardo Greco ditangkap di kota Saint-Étienne di Prancis selatan, di mana ia bekerja sebagai koki restoran dan “pizzaiolo,” istilah untuk pembuat pizza. Ia mengadopsi nama samaran Paolo Dimitrio dan telah bekerja di restoran itu setidaknya sejak tiga tahun terakhir, kata kepolisian Italia.
Greco berstatus buron selama 17 tahun, dan merasa yakin bahwa dirinya tidak akan pernah bisa ditemukan polisi. Pada 2021, ia pernah memberikan wawancara kepada surat kabar lokal mengenai hidangan Italia yang ditawarkan restorannya, seperti tagliatelle dan risotto.
“Ia dikhianati oleh hasratnya untuk memasak,” kata Kolonel Agatino Saverio Spoto, seorang komandan Carabinieri yang terlibat dalam perburuan buronan tersebut. “Ia pernah bekerja sebagai koki di restoran terkenal di Lyon.”
“Baru-baru ini, ia bekerja sebagai pizzaiolo,” ungkap Spoto, dikutip dari laman nzherald.co.nz, Sabtu, 4 Februari 2023.
Kantor berita Le Progres menampilkan artikel seputar restoran milik Greco bernama Caffe Rossini. Dalam artikel itu, disebutkan bahwa koki bernama ‘Paolo Dimitrio’ menawarkan para pelanggannya “semua sajian kuliner dari negara asalnya, dengan produk-produk segar buatan sendiri, termasuk pasta, makanan penutup, dan roti.”
Harga untuk makanan di restoran Caffe Rossini berkisar EUR31 hingga EUR43.
“Paolo Dimitrio membuka restoran impiannya,” tulis artikel di Le Progres. Dalam wawancara tersebut, eks mafia itu mengatakan bahwa dirinya telah tinggal di daerah Saint-Étienne selama 14 tahun. Ia memuji neneknya asal Calabria, Italia, yang telah menginspirasinya selama ini.
“Menu berubah setiap hari dengan spesialisasi daerah berbeda. Di sini, tidak ada spageti bolognese,” kata ‘Paolo Dimitrio’ kepada surat kabar itu. Tidak hanya wawancara, Greco juga membiarkan dirinya difoto untuk pemotretan artikel.
Greco, 63, dicari atas pembunuhan dua bersaudara, Stefano dan Giuseppe Bartolomeo, yang dipukuli sampai mati dengan batang logam di sebuah toko penjual ikan di kota Cosenza di Calabria pada 1991.
Saat masih aktif dulu, Greco dikenal sering menghilangkan jejak pembunuhannya dengan melarutkan tubuh korban ke cairan asam. Metode seperti ini pernah ditampilkan dalam beberapa karya fiksi, termasuk serial televisi Breaking Bad.
Baca juga: Buron 16 Tahun, Anggota Mafia Paling Kuat Italia Tertangkap di Prancis
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id