Curhatan Fresh Grad Sulit Cari Kerja: Minimal 3 Tahun Kerja; Lamar ke 70 Tempat

Curhatan Fresh Grad Sulit Cari Kerja: Minimal 3 Tahun Kerja; Lamar ke 70 Tempat
Mereka yang baru lulus kuliah tentu punya pengalaman masing-masing soal mencari kerja. Belakangan, viral curhatan warganet tentang batasan usia di lowongan pekerjaan yang dinilai terlalu muda. Ada juga kisah sulitnya cari kerja karena lowongan itu butuh pelamar dengan pengalaman minimal 2-3 tahun.
Ini juga yang dirasakan Iyah yang lulus dari Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran pada Juli 2022 lalu. Sejak lulus sidang skripsi, terhitung ada sekitar 70-90 tempat yang dia coba lamar. Namun, belum rezeki.
“Pokoknya banyak banget, dari berbagai platform, dari LinkedIn, Jobstreet, Glints, Tech in Asia, itu semuanya udah dicoba gitu. Terus paling yang waktu itu, tuh, saya pernah dipanggil buat interview dan dihubungi itu baru 3 perusahaan,” katanya kepada kumparan, Jumat (3/2/2023).
Iyah bukannya tak punya pengalaman kerja sama sekali. Alumni Unpad itu mengaku pernah jadi volunteer dan magang sebanyak 4-5 kali.
Dia sempat jadi content strategist di komite independen Sadar Pemilu sebagai volunteer. Pernah juga jajal desain grafis dan jadi kontributor di sebuah media. Terakhir, Iyah mengurus konten YouTube untuk channel media nasional.
Dari semua pengalamannya cari kerja, Iyah, seringkali menemukan lowongan dengan job desk banyak. Misalnya, posisi staf media sosial, namun harus bisa desain, content writing, hingga live streaming. Yang bikin kesal: tidak dibayar sama sekali.
“Enggak masuk akal banget kalau misalnya enggak dibayar gitu. Terus apa lagi, ya, kayak bilangnya fresh graduate, welcome. Tapi minimal experience-nya 3 tahun atau 2 tahun,” terangnya.
Ada juga lowongan yang syaratnya harus punya laptop spek ROG (Republic of Gamers). Laptop ini harganya sekitar belasan sampai puluhan juta rupiah.
“Kalau enggak salah pokoknya yang buat laptop gaming gitu karena kapasitasnya gede dan kuat gitu kalau misalnya disuruh bikin video atau bikin (edit) foto. Pokoknya project yang gede gitu. Padahal belum tentu worth it karena digajinya ya kecil,” ujar Iyah.
Menurutnya, sulitnya tembus loker bisa jadi karena kebanyakan tak sesuai antara keahlian pelamar dengan posisi yang dibutuhkan. Bisa juga karena pelamar ingin yang ingin digaji lebih besar, namun perusahaan punya biaya terbatas, sehingga mengambil fresh graduate yang punya keahlian banyak dan mau jadi karyawan magang.