Ini Gejala Covid Varian Kraken, Dikes NTB Imbau Masyarakat Waspada

Ini Gejala Covid Varian Kraken, Dikes NTB Imbau Masyarakat Waspada
MATARAM-Dinas Kesehatan (Dikes) NTB mengimbau masyarakat untuk tidak menurunkan kewaspadaan. Terutama di tengah munculnya varian-varian baru virus covid-19. Yang terbaru adalah varian Kraken.
”Gejalanya mirip dengan Omicron,” kata Kepala Dikes NTB dr Lalu Hamzi Fikri, Jumat (3/2).
Varian Kraken telah menyebar ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Yang hingga kemarin telah menginfeksi tiga orang. Situasi ini, kata Fikri, harus disikapi masyarakat dengan meningkatkan kewaspadaan.
”Kedepankan kewaspadaan dini. Terutama di pintu masuk, yang sekarang kan sudah mulai agak longgar,” ujarnya.
Sejauh ini tidak ada masyarakat NTB yang terpapar virus Kraken. Fikri mengatakan, jika terdapat masyarakat yang terpapar covid dan dicurigai sebagai virus Kraken, petugas kesehatan akan melakukan pengetesan sekuensing. Sampel dari penderita juga diperiksa hingga ke Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Selain kewaspadaan dini, Fikri menyebut soal sero survei antibodi. Survei yang mengecek kekebalan komunitas ini diinisiasi Kemenkes dengan hasil cukup baik. Secara global di Indonesia hasilnya menunjukkan 98 persen penduduk telah memiliki kekebalan komunitas terhadap covid.
Di Provinsi NTB, lokasi survei berada di Kota Mataram dan Kabupaten Sumbawa Barat. Dengan hasil yang tak jauh dari rata-rata nasional. ”Bahkan di Sumbawa Barat itu 100 persen untuk kekebalan komunitasnya,” ungkap Fikri.
Dengan tingginya angka kekebalan komunitas, bisa menjadi modal baik bagi masyarakat dalam menghadapi varian covid baru. Namun, bukan berarti tidak ada upaya lain yang dilakukan masyarakat untuk menjaga antibodinya agar tetap tinggi.
Kata Fikri, vaksinasi tetap diperlukan bagi masyarakat. Bagi yang telah mendapat vaksin dosis kedua, harus melanjutkan dengan vaksin booster pertama. Begitu juga masyarakat yang telah menerima vaksin booster, bisa mendatangi fasilitas kesehatan untuk menerima booster kedua.
”Kalau sudah enam bulan dari booster pertama, itu segera ambil booster kedua,” imbuhnya.
Lebih lanjut, langkah antisipasi lanjutan akan dilakukan Dikes NTB menjelang World Superbike (WSBK) Maret nanti. Fikri menyebut pihaknya telah memiliki tim surveilans untuk memantau setiap event yang digelar di Provinsi NTB.
”Dari beberapa event yang sudah dilalui, tidak ada peningkatan kasus yang signifikan,” tandas Fikri. (dit/r5)