Aktifkan Kembali Rel Kereta Api Madura

Aktifkan Kembali Rel Kereta Api Madura

SUMENEP – Kunjungan kerja (kunker) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menko Polhukam Mahfud MD, dan Ketua Banggar DPR RI MH Said Abdullah ke Sumenep pada Kamis (2/2) membawa angin segar untuk masa depan pembangunan di Madura. Sebab, di antara aspirasi yang disampaikan kepada mereka, salah satunya terkait dengan tindak lanjut Peraturan Presiden (Perpres) 80/2019.

Aspirasi itu diutarakan Bupati Sumenep Achmad Fauzi di hadapan Menko Polhukam, Menkeu, dan ketua Banggar DPR RI. Aspirasi tersebut meliputi reaktivasi kereta api (KA) dan jalan tol Madura.

Bupati Fauzi menyatakan, pihaknya menampung aspirasi itu dari masyarakat Madura secara umum. Masyarakat Madura menginginkan agar jalur empat kabupaten di Madura dibangun tol. Hanya, pembangunan tol di wilayah Madura tersebut dimungkinkan tidak terealisasi tanpa keseriusan semua pihak. Terutama, pemerintah pusat.

Karena informasinya jalan tol itu tidak memunkingkan, maka kami menginginkan reaktivasi kereta api,” kata Fauzi.

Dia menyampaikan, pihaknya getol memperjuangkan agar kereta api di Pulau Garam diaktifkan lagi. Itu semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Madura. Sebagai bukti, pihaknya sudah berkirim surat kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo beberapa waktu lalu. Selain itu, pihaknya merayu tiga bupati di Madura untuk ikut menyuarakan bersama.

Kami sudah bersurat kepada presiden dan akan mengajak bupati yang lain di Madura,” ujarnya.

Menurut Fauzi, kunjungan Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah di Kota Keris harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Setiap apa yang dibutuhkan olah masyarakat Madura harus disampaikan. Salah satunya, besar harapan reaktivasi kereta api di Madura agar diperjuangkan oleh pemerintah pusat.

Ini sudah lengkap, sudah ada menteri keuangan dan banggar, tinggal duduk bersama dan lapor presiden,” katanya.

Menkeu Sri Mulyani mengaku siap mengakomodasi aspirasi yang disampaikan Bupati Sumenep Achmad Fauzi. Namunpihaknya akan berkoordinasai dengan pihak kementerian terkait.

Untuk pembangunan jalan tol, lanjut Sri Mulyani, pihaknya akan berkoordinasi dengan menteri PUPR. Mengenai reaktivasi kereta api, itu harus dengan menteri perhubungan. Berbagai kebutuhan infrastruktur di daerah, kami akan berkoordinasi dengan kementerian terkait,” terangnya.

Dia menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan pembangunan jalan tol di Madura dan reaktivasi kereta api. Sebab, untuk mewujudkan hal tersebut, butuh perencanaan yang matang. Artinya, apakah rencana itu sudah masuk dalam anggaran tahun ini atau tahun depan.

Sri Mulyani menyatakan, rencana demikian itu juga harus dihitung berapa lama akan dibangun dan anggaran yang dibutuhkan. Hal-hal semacam itu harus jelas. Jadi, nanti saya akan cek kepada kementerian terkait,” janjinya.

Ketua Banggar DPR RI MH Said Abdullah menyatakan, selama ini memang banyak usulan yang masuk dari Madura. Di antaranya, ada pembangunan jalan tol, pelabuhan, reaktivasi kereta api, dan lainnya. Usulan tersebut tidak mungkin dikabulkan semua.

”Kalau diusulkan semua, APBN ini untuk Indonesia atau Madura? Jadi, kita pelan-pelan,” ucapnya.

Menurut Said, reaktivasi kereta api itu membutuhkan tahapan panjang. Empat kepala daerah di Madura perlu menyatukan persepsi terlebih dahulu. Jika semuanya memiliki pemahaman yang sama, setelah itu tinggal dikoordinasikan kepada gubernur di tingkat provinsi. ”Baru nanti tingkat nasional kita bicarakan,” papar politikus kelahiran Sumenep itu.

Ketua DPP PDIP itu mengaku sudah berkomunikasi dengan pemerintah terkait permintaan tersebut. Bahkan, ada sinyal bahwa investor dari Jepang berminat untuk reaktivasi kereta api di Madura. Saya sudah bicara dengan Pak Mahfud MD. Insyaallah ada investor dari Jepang untuk rel kereta api di Madura dalam satu dua tahun ini. Percayalah,” terang Said.

Dia menjelaskan, kereta api di Madura itu pernah beroperasi dari Kalianget, Sumenep, hingga Kamal, Bangkalan. Sampai sekarang, relnya masih ada. Permasalahannya, saat ini di atas rel itu sudah dibangun rumah warga. ”Itu kan harus pelan-pelan juga. Kita sisir satu per satu persiapannya,” tandasnya. (bil/daf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *